ayo mo nyari pa........^_^

Senin, 30 Desember 2013

Frozen


Frozen, film yang saya janjikan pada gadis kecil itu. Ya saya mulai jatuh cinta padanya. Ini aneh saya yg tidak menyukai anak2 bisa jatuh cinta padanya hanya karena mendengar kisah2nya. Ada perasaan ingin melindunginya. Dan ketika saya memandangi seisi bioskop saya begitu berharap gadis kecil itu ada di sini dengan Bunda atau ayahnya. Tapi kenyataannya ia tak di sini, ayah bundanya terlalu sibuk, atau mungkin terkurung dengan ego mereka. Ya janji itu juga tak bisa terwujud karena ego saya. Yah orang dewasa memang selalu berfikir rumit. Tapi hari itu saya menyadari janji adalah janji, masalah yg terjadi di antara saya dan ayahnya tidak seharusnya menjadi bebannya. Gadis dengan segala ketertutupannya, hanya bisa diam, dan kami yang dewasa tak pernah berfikir apa yg ada di hatinya. Hari itu saya berjanji saya harus menyingkirkan sejenak ego saya untuk gadis itu. Untuk senyum mungilnya

Sabtu, 08 Juni 2013

I'm afraid

Hari ini aku menyadari, sesuatu yang selalu mengganggu hari-hari ku, sesuatu yang dengan mudah merusak mood baik ku, sesuatu yang membuat semuanya terasa sesak.
 AKU JATUH CINTA
Ya benar aku jatuh cinta, entah sejak kapan. rasa ini semakin menguasai hati, merusak semua ke-rasional-an yang ku punya. Menjadikan ku seperti orang bodoh atau aku memang sudah bodoh. Dan dengan kebodohan ku, aku masih tetap mencintainya. Dia yang selalu menjadi tujuan ku, dia yang selalu mengecewakan ku dengan janji-janjinya. dia yang selalu merusak mood ku, dia yang selalu membuat ketakutan.
Ketika dia bersama teman-temannya, ketika dia pergi jauh, bahkan ketika dia berada bersama ku, semua itu membuat ku ketakutan, hingga menyesakkan dada, dan ketakutan ini semakin besar seiring besarnya jarak yg tercipta diantara kami.
Aku takut tak lagi jadi pengaduannya, aku takut tak lagi jadi sandarannya, aku takut tak lagi di butuhkannya, dan yang membuatku sangat takut dia menemukan seseorang yang mampu mengisi hatinya, yang sampai sekarang tak mampu ku perjuangkan. dan mungkin tak kan pernah bisa. Aku takut ketika saat itu tiba aku tak mampu lagi menatap wajahnya, aku takut akan ada rasa sakit yang akan tercipta (lagi).
Mencoba mundur? sudah sering ku lakukan, entah apa yang ada di otak ku, aku kan tetap kembali padanya, mencari solusi setiap masalahnya, menguatkan dirinya dengan segala kegalauan yang mengacaukan fikirannya.
Ya, aku bodoh, menghanguskan semua ke -rasional-an ku. hanya untuk menjaganya tetap nyaman. sementara aku dengan sisa-sisa akal sehat ku menyadari, sangat menyadari bahwa aku tak kan bisa menemukan pintu hatinya, apa lagi mengisinya.